BY : INGGRID FEBRI K.S
Mungkin banyak
pelaku sejarah Indonesia yang tidak tercatat dalam sejarah dan atau
juga sengaja disembunyikan untuk suatu kepentingan. Dan ada juga
terbunuh dan tidak diketahui keberadaannya secara pasti kapan dan dimana
dia mati, sehingga menimbulkan pertanyaan serta misteri benar atau
tidaknya pahlawan tersebut. Berikut Uniknya akan merangkum 5 Tokoh
sejarah Indonesia yang masih menjadi misteri sampai sekarang:
1.Tan Malaka
Tan Malaka adalah Salah satu tokoh yang tidak dikenal masyarakat luas
di Indonesia. Karena ia merupakan sosok pahlawan yang sering
petualangan ke berbagai negara, menjadi sosok yang paling dicari oleh
Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi
kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang –termasuk
oleh Bung Karno. Ia sukar ditemukan, karena pintar melakukan
penyamaran. Sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal
dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar
Datuk Tan Malaka itu.
Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara
misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan. Konon kabarnya Tan
Malaka dibunuh pada 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari
Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga
kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.
2.Gunadarma
Borobudur
dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam
sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau
sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan
nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa
puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek raksasa,
pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek
bernama Gunadarma.
Sedangkan siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu
tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang
kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut
yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa
jadi kata Gunadarma merupakan sebuah kata simbol dan bukan sebuah nama
seseorang.
Kalau
memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur,
maka perlu kita acungi jempol bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan
yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu
canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri
masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan hingga
sekarang.(wikipedia.org)
3. Supriyadi
Siapa
yang tidak kenal dengan pahlawan satu ini. Kalau Anda tidak tahu
berarti nilai sejarah Anda benar benar mengecewakan,hehehe… Supriyadi
adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan
Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar
pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada
kabinet pertama Indonesia, tapi entah kenapa tidak pernah muncul untuk
menempati jabatan tersebut.
Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan
Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan
diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat
Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah
rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses.
Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang
lainnya, yang disebut Heiho.
Kabar
yang berkembang kemudian, menyatakan Supriyadi tewas. Tetapi, hingga
kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah
dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan
Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.
Namun
yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya
kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang
cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari
Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko
Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang
pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia
sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan kini berusia 88 tahun.
4.Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje
Peristiwa
10 November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu
peristiwa yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas
Hotel Oranje. Kisah ini dipicu tersiarnya sebuah kabar bahwa di Hotel
Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru
oleh Mr.Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para
arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap
sebagai penghinaan sebagai bangsa yang merdeka.
Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda yang mendekati
dirinya tanpa dia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada
saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang
menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan
untuk menurunkan bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa
tangga untuk naik ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap
ada yang naik ke tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru
bendera itu pun dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang
berkibaran di angkasa.
Lalu
yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera
tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak
mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah
yang melakukannya.???
5.Ki Panji Kusmin
Awal
cerita adalah ketika pada bulan agustus 1968,sebuah majalah sastra
memuat sebuah cerpen yang berjudul ‘Langit Makin Mendung’ yang dikarang
oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita
tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk
umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Buroq, Nabi
mengunjungi Bumi. Namun Buroq bertabrakan dengan satelit Sputnik
sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas
Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang
bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap masyarakat luas yang
banyak”menyimpang” dari agama,pada waktu yang belum jauh berselang dari
terjadinya Tragedi 1965.
Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh ini, Ki Panji Kusmin
dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena
mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa
ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke
pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji
Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin.
Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia
berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar